Paper Mayak
Pedoman Penulisan PAPER Untuk Siswa
Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak - Ponorogo
PEDOMAN
PEMBUATAN PAPER
YAYASAN PONDOK
PESANTREN “DARUL HUDA”
MADRASAH
ALIYAH “DARUL HUDA”
STATUS
TERAKREDITASI, B
NSM : 312 350
216 280
Alamat : Jl. Ir.
H. Juanda VI/38 Telp. (0352) 461093 Fax. (0352) 486964
Mayak Tonatan
Ponorogo
Tim penyusun
Buku Pedoman Penyusunan Paper MA “Darul Huda”
Mayak Tonatan
Ponorogo
Penanggung Jawab
|
:
|
Kepala MA Darul Huda
|
Tim Penyusun
|
:
|
Bustanul Maarif, S.Pd.I
|
Qoribun Siddik, S.Ag
|
||
Mukhlis Rofi’i, M.Pd.I
|
||
Khusnul Fuad, S.H.I
|
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puja dan puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita baginda Nabi Muhammad SAW.
Rasa
syukur tiada terukur kepada Allah SWT yang telah memberi nikmat-Nya yang tak
terhingga berupa ide, gagasan, dan kreatifitas. Atas nikmat-Nya itulah, buku
pedoman paper ini bisa selesai dengan baik.
Dalam
rangka proses pembelajaran dan memberikan arah yang tepat dalam penulisan paper
di Madrasah Aliyah Darul Huda, maka dibutuhkan pedoman yang baku untuk murid
sebagai penyusun paper dan guru sebagai pembimbing penyusunan paper. Juga tidak kalah pentingnya bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pengujian paper, sebagai acuan dan pedoman.
Alhamdulillah, dengan terselesainya penyusunan pedoman penulisan
paper ini, teriring harapan semoga bisa dijadikan sebagai pegangan bagi semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan paper sampai ujian paper nantinya.
Semoga bermanfaat.
Akhirnya,
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan andil atas
terbitnya buku panduan paper ini. Buku panduan ini jauh dari sempurna. Segala saran, komentar dan kritik selalu kami harapkan
demi kesempurnaan di masa-masa
mendatang. Semoga Alloh merahmati kita.
Amin.
Ponorogo, 01 Pebruari
2011
Tim Penyusun.
SAMBUTAN KEPALA MADRASAH
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur
senantiasa kita panjatkan kehadirat Alloh SWT, Tuhan yang tiada henti-hentinya
memberi berbagai nikmat kepada kita yang tidak bisa kita hitung, diantaranya
nikmat berkesempatan menuntut ilmu, sehingga kita tergolong من العلماء العاملين Amin.
Sholawat dan salam semoga atas Rasul pilihan, Muhammad SAW, yang didambakan
dan diharapkan syafaatnya mulai di dunia yang fana ini, terlebih besok di yaumil
qiyamah.
Sadar akan kondisi seperti sekarang ini, yang mana banyak hambatan untuk
mengantarkan peserta didik bisa sukses, bermutu, dan berprestasi, juga budaya
suka baca apalagi menulis, untuk itu MA Darul Huda sejak berdiri mencoba
mengajak banyak pihak khususnya peserta didik untuk suka membaca dan menulis, setiap peserta didik mulai semester II sebelas tentang karya
tulis yang selanjutnya mereka wajib membuat karya tulis.
Semoga
dengan demikian, mereka menjadi من العلماء العاملين Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Daftar Isi
Kata pengantar
...........
Sambutan Kepala Madrasah
Tim penyusun
............
Daftar isi
...............
Bab I : KETENTUAN UMUM PENULISAN PAPER ........
a.
Pendahuluan ..........
b.
Syarat Umum Penulisan
Paper .....
c.
Proses Pengajuan Judul dan
Penentuan Pembimbing .........
d.
Rumusan Judul Paper
.......
e.
Pembimbing dan Proses
Bimbingan Paper .....
f.
Ujian Paper .......
g.
Revisi ............
Bab II : PEDOMAN PENULISAN
PAPER ...........
a.
Pengertian dan Tema Paper
........
b.
Isi Paper ...............
c.
Teknik Penulisan Paper............
1. Sistematika Penulisan
2. Teknik Penulisan Tarjamah
3. Teknik Penulisan Kutipan
4. Teknik Penulisan Catatan
Akhir (Endnote) dan Catatan Tengah (middlenote)
5. Teknik Penulisan Daftar
Pustaka atau Pustaka
6. Teknik Penulisan Tabel
7. Teknik Penulisan Gambar
8. Ejaan/Bahasa, Paragraf dan
Transliterasi
d.
Teknik Pencetakan dan
Penjilidan
1. Sampul, Jenis dan Ukuran
Kertas
2. Jenis dan Ukuran Huruf
3. Margin
4. Spasi
5. Penomoran Halaman
6. Indensi atau Sela Ketukan
7. Pemenggalan Kata
8. Pembetulan Kesalahan
9. Ukuran Huruf
10. Modus Huruf
11. Penggunaan Huruf Tebal
12. Penggunaan Garis Bawah
13. Penggunaan Tanda Pisah dan
Bulit
14. Lain-Lain
Bab III : PEDOMAN
PENELITIAN ........
A.
Pedoman Penelitian Pustaka
B.
Pedoman Penelitian Lapangan
1.
Teknik Pengumpulan Data .........
2.
Pengelolaan Data
Kuantitatif
3.
Pengelolaan Data
Kualitatif
Penutup
Daftar pustaka
Lampiran
- Lampiran Contoh Sampul Depan ....................
- Lampiran Contoh Lembar Kriteria Penilaian Munaqosyah Paper .......
- Lampiran Contoh Lembar Pengesahan----------------------
- Lampiran Contoh Daftar Isi------------------------------
BAB I
KETENTUAN UMUM PENULISAN PAPER
A. Pendahuluan
Paper adalah suatu
naskah atau karya ilmiah yang disusun atas dasar penelitian atau studi yang
dilakukan oleh murid yang dibimbing seorang tenaga edukatif dalam rangka
penyelesaian atau penyempurnaan studi murid di Madrasah Aliyah.
Penulisan paper bertujuan untuk memberikan dasar-dasar pengertian,
pengetahuan, dan kecakapan dalam memecahkan masalah di bidang masing-masing
secara ilmiah serta mengkomunikasikan proses dan hasil secara efektif serta memupuk
keuletan, ketekunan, serta bersikap positif dalam
melakukan kegiatan-kegiatan.
B. Syarat Umum Penulisan Paper
Murid Madrasah Aliyah Darul Huda dapat memulai penyusunan paper apabila sekurang-kurangnya ia telah naik ke
kelas XI dan telah mengikuti bimbingan umum penyusunan paper. Penyusunan paper ini bersifat WAJIB dan sebagai syarat mengikuti ujian nasional.
Diharapkan dengan penulisan karya tulis ilmiah berupa paper ini, dapat menjadi wahana untuk memperdalam
disiplin ilmu yang ditempuh di tingkat Aliyah. Sehingga
sangat diharapkan pembahasan yang diangkat adalah tidak jauh keluar dari
disiplin ilmu yang ditempuh dan sesuai dengan program jurusan.
C. Proses Pengajuan Judul dan Penentuan Pembimbing
1.
Tahap Pengajuan Judul
a.
Murid kelas XI yang
telah mengikuti bimbingan umum penyusunan paper mengisi lembar pengajuan judul
yang telah disediakan oleh panitia.
(dikoordinir oleh ketua kelas masing-masing).
b.
Judul yang disetujui oleh
panitia selanjutnya akan dikonfirmasikan kepada murid yang bersangkutan, untuk
dikonsultasikan dengan pembimbing.
2.
Tahap Penentuan Pembimbing
a.
Pembimbing
dikatakan sah apabila sudah mendapatkan kesepakatan panitia, dengan
mempertimbangkan antara disiplin ilmu dan tema yang diangkat oleh calon
penyusun paper.
b.
Penentuan pembimbing ada
dua kategori. Memilih sendiri sesuai dengan pandangan calon penyusun (berlaku
ketentuan), dan atau ditentukan oleh panitia langsung.
D. Rumusan Judul Paper
1.
Judul penelitian pada umumnya harus disusun berdasarkan masalah yang telah
di tetapkan
2.
Judul penelitian harus spesifik dan mencerminkan permasalahan dan variabel
yang akan diteliti
E. Pembimbing dan Proses Bimbingan Paper
1.
Kreteria Pembimbing
a.
Pembimbing adalah tenaga pengajar dilingkungan Madrasah Aliyah Darul Huda
atau Tenaga Pengajar yang telah dimohon dan ditunjuk di lingkungan Yayasan
Pendidikan P.P. Darul Huda Ponorogo.
b.
Setelah proses penentuan
Judul, Pembimbing dan proses rekapitulasi selesai maka pembimbing akan
diberikan surat tugas/surat keputusan sebagai pembimbing.
2.
Hak dan Kewajiban
Pembimbing
a.
Pembimbing berhak
memperbaiki, menyempurnakan judul dan tema yang diangkat sepanjang tidak
mengubah hal-hal yang prinsipil, agar tidak ada kemungkinan terjadinya
pembahasan yang sama antara peserta satu dengan peserta lainnya.
b.
Pembimbing berhak
mengarahkan dan memberikan masukan-masukan kepada penyusun.
c.
Pembimbing berkewajiban
melakukan pembimbingan sesuai jadual yang telah ditetapkan oleh Madrasah Aliyah
Darul Huda.
d.
Pembimbing berkewajiban
melakukan pembimbingan materi dan metodologi penyusunan paper yang ada.
3.
Proses Bimbingan
a.
Untuk kali pertama, calon
penyusun paper menemui pembimbing yang telah ditentukan oleh panitia.
b.
Mengkonsultasikan rumusan
masalah dan judul yang hendak dibahas.
c.
Apabila ada usulan dari
pembimbing atau perubahan judul dan atau rumusan masalah yang dirasa prinsipil,
maka calon penyusun paper wajib melaporkan kepada panitia.
d.
Jika sudah ada kesepakatan
dari semua pihak, maka penyusunan dan proses
bimbingan bisa dimulai dan teruskan.
F. Ujian Paper
1.
Syarat Mengikuti Ujian
Paper
a.
Murid yang dapat mengikuti
ujian paper adalah peserta didik di lingkungan Madrasah Aliyah Darul Huda yang telah naik ke
kelas XII. Dan telah melewati masa
bimbingan dengan dinyatakan oleh pembimbing bahwa paper yang telah disusun
murid tersebut siap diujikan (minimal telah berkonsultasi dengan
pembimbing tiga kali dengan dibuktikan tanda tangan pembimbing pada lembar
bimbingan).
b.
Paper telah digandakan
menjadi 3 eksemplar (1 eksemplar untuk
peserta, 2 eksemplar untuk
diserahkan kepada panitia).
c.
Masing-masing paper dimasukkan ke dalam stofmap merah untuk IPA, kuning untuk IPS, dan hijau untuk
Keagamaan.
d.
Pada sampul stofmap
ditulis nama, kelas, judul paper, dan pembimbing.
2.
Proses Ujian Paper
a.
Ujian akan dilaksanakan
dengan serentak, dan terbagi menjadi beberapa kelompok. Setiap peserta akan
diuji oleh dua orang penguji, dan kedua-duanya bukan pembimbing peserta yang
bersangkutan.
b.
Jadwal dan waktu pelaksanaan ujian menyesuaikan dengan kalender pendidikan Madrasah Aliyah Darul Huda.
3.
Materi Ujian Paper
Materi yang
diujikan dalam munaqosyah paper adalah meliputi:
a.
Penguasaan materi, termasuk di dalamnya bagaiamana penyusun
mampu mempertanggungjawabkan
atas apa yang disusun di hadapan tim
penguji.
b.
Singkronisasi judul dan
isi, termasuk di dalamnya kesesuaian rumusan masalah dengan pembahasan yang
diangkat oleh penyususun.
c.
Metode penulisan, termasuk di dalamnya teknik penulisan dan teknik
pencetakan.
d.
Adab, meliputi kesopanan dalam masa ujain dan kelengkapan buku-buku
yang diperlukansaat ujian..
4.
Hasil Ujian Paper
a.
Setelah ujian dilaksanakan, maka murid yang bersangkutan menerima salinan 2 eksemplar paper dari tim
penguji wajib memenuhi hasil sidang
tim penguji. Misalnya merevisi paper.
b.
Predikat hasil ujian
adalah A, B, atau C.
c.
Nilai ujian paper akan
dimasukkan pada raport Semester Gasal kelas XII.
d.
Adanya penambahan nilai (point) bagi paper yang berbahasa Arab dan Inggris
(maksimal 10)
5.
Penyerahan Paper kepada
Panitia
a.
Apabila proses revisi dan
pembenahan serta ralat sudah selesai, maka penyusun paper secara urut
memintakan tanda tangan pengesahan kepada: - Penguji 1 dan 2, - Pembimbing, -
Kepala Madrasah (dan distempel).
b.
Setelah proses pengesahan
selesai maka paper segera disetorkan kepada sekretaris panitia penyusunan paper untuk dijilidkan.
c.
(Proses pada poin 5,
secara keseluruhan paper telah digandakan menjadi 2 eksemplar)
G. Revisi
1.
Revisi dilakukan jika ada keberatan –keberatan yang diajukan oleh tim
penguji saat ujian di lakukan
2.
Materi revisi terbatas pada apa yang di bacakan dan ditulis penguji pada
saat ujian dilakukan
3.
Proses revisi diawali
dengan konsultasi kepada penguji (untuk
nendapatkan kepastian revisi, melalui lembar revisi)
4.
Batas maksimal revisi
adalah 1 minggu, terhitung sejak
yang bersangkutan melakukan ujian.
5.
Paper yang telah selesai
di revisi segera diserahkan ke kantor MA “Darul Huda” untuk diberikan kepada panitia.
BAB II
PEDOMAN PENULISAN PAPER
A. Pengertian dan Tema Paper
Paper adalah suatu
naskah atau karya ilmiah yang disusun atas dasar penelitian studi yang
dilakukan oleh murid yang dibimbing seorang tenaga edukatif dalam rangka
penyelesaian penyempurnaan studi murid di Madrasah Aliyah atau SLTA
1.
Tema paper bersumber dari
masalah keagamaan/sosial/umum yang berhubungan dengan jurusan/program studi
murid.
2.
Bahan penyusunan paper
diperoleh dari studi/hasil penelitian, baik penelitian lapangan (Field
Research) maupun penelitian kepustakaan (Library Research).
3.
Paper ditulis dalam bahasa
Indonesia/Arab/Inggris.
4.
Paper disusun sendiri oleh
murid atas bimbingan guru/tenaga pembimbing.
5.
Paper dibuat minimal 15
halaman dan maksimal 30 halaman.
6.
Paper dibuat minimal dengan rujukan 3 sumber primer (pokok).
B. Isi Paper
Isi paper terdiri atas 3
bagian, dengan urutan sebagai berikut:
1.
Bagian Awal
a.
Halaman Sampul Luar,
b.
Halaman Pengesahan,
c.
Halaman Motto,
d.
Kata Pengantar,
e.
Daftar Isi,
f.
Daftar Tabel (kalau ada),
g.
Daftar Gambar (kalau ada).
2.
Bagian Utama
a. Pendahuluan, meliputi;
Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, jenis penelitian,
metode pengumpulan data, metode analisa data dan sistematika pembahasan),
b.
Landasan Teori,
c.
Analisis Masalah dan
d.
Penutup
3.
Bagian Akhir
a.
Daftar Pustaka
b.
Lampiran-Lampiran
Bagian Awal
Bagian awal paper diberi
nomor halaman angka Romawi kecil, dimulai dari halaman sampul dalam.
Bagian awal
paper terdiri atas;
1.
Halaman Sampul Luar.
Halaman sampul
luar memuat :
a. Judul Paper.
Judul paper berupa kalimat pendek yang mencerminkan
masalah yang dibahas dan dipecahkan.
b. Lambang/Logo Darul Huda.
Lambang/Logo Darul Huda berdiameter antara 4 sampai
5 cm.
c. Tujuan Paper
Tujuan paper, contoh
kalimatnya sebagai berikut : Paper Diajukan kepada Madrasah Aliyah Darul Huda untuk
Memenuhi Sebagian Syarat untuk Mengikuti Ujian Nasional.
d. Nama dan Nomor Induk Murid
Nama murid sesuai dengan Akta Kelahiran atau Ijazah
yang pernah diperoleh sebelumnya. Nomor Induk (NIS atau NISN) ditulis di bawah
nama murid yang bersangkutan .
e. Nama jurusan.
f. Tahun penyelesaian
2.
Halaman Sampul Dalam.
Halaman sampul
dalam berisi sama dengan halaman sampul luar.
3.
Halaman Pengesahan.
Halaman
pengesahan memuat nama dan nomor induk murid, hari dan tanggal diujikan dan
nilai paper, nama dan tanda tangan ketua sidang, sekretaris, pembimbing dan
penguji serta Kepala Madrasah.
4.
Halaman Motto.
5.
Kata Pengantar.
Kata Pengantar
berisi : Hamdalah, sholawat dan salam, syahadat (boleh dengan tulisan Arab
atau Indonesia), kemudian uraian singkat tentang maksud paper, ucapan
terima kasih, kritik dan saran, kata
pengantar diusahakan tidak melebihi 1 (satu) halaman, kecuali terpaksa.
6.
Daftar Isi.
7.
Daftar Tabel (kalau ada).
8.
Daftar Gambar (kalau ada).
Bagian Utama
Bagian utama paper berisi :
1. Pendahuluan (Bab I)
a.
Latar Belakang Masalah.
Dalam latar belakang masalah perlu dikemukakan gambaran secara umum yang
diperoleh dari buku, koran, majalah, laporan penelitian, seminar atau keadaan,
selanjutnya dikaitkan dengan
peraturan/kebijakan atau teori, sehingga terlihat adanya kesenjangan yang
merupakan maslah
b. Rumusan Masalah.
Rumusan
masalah dirumuskan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab
melalui telaah pustaka, yang memuat variabel/hubungan antar variabel yang akan
dikaji.
c. Tujuan Pembahasan.
Tujuan
pembahasan harus mempunyai hubungan yang relevan dengan masalah yang akan
diteliti
d. Jenis Penelitian.
Peneliti
perlu menjelaskan bahwa jenis penelitian yang digunakan adalah library
research, serta menjelaskan secara singkat mengapa jenis penelitian ini
digunakan.
e. Metode Pengumpulan Data.
Peneliti
harus secara tegas menjelaskan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian.
f. Metode Analisis Data.
Analisa
data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari pustaka, baik sumber primer maupun sekunder, sehingga dapat mudah dipahami
dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisa data dapat dilakukan
dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan
dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.
g. Sistematika Pembahasan.
Dalam
bagian ini, penulis mengungkapkan alur bahasan sehingga dapat diketahui logika
penyusunan dan koherensi antara satu bagian dengan bagian yang lain.
2. Kerangka pikir / landasan teori (Bab II)
Sistematika dalam landasan teori sesuai dengan
variabel-variabel penelitian. Apabila jumlah variabel penelitian berjumlah dua,
maka sub bab dalam landasan teori juga berjumlah dua. Sebagai contoh, paper
dengan judul “Dampak Facebook pada Psikologi Remaja” mempunyai dua variabel,
yaitu (1) “Facebook” dan (2) “Psikologi Remaja”, maka sub bab dalam landasan
teori juga berjumlah 2, yaitu; (1) Facebook dan (2) Psikologi Remaja (beserta perinciannya).
Paper dengan judul, “Bayi Tabung Menurut Pandangan Ilmu Pengetahuan dan Hukum
Islam” mempunya tiga variabel, yaitu (1) “Bayi Tabung”, (2) “Ilmu Pengetahuan”
dan (3) “Hukum Islam”, maka subbab dalam landasan teori juga berjumlah tiga.
3. Analisis masalah / analisis data (bab III)
Analisis data dalam penelitian pustaka (library research)
adalah dengan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari pustaka, baik sumber primer maupun sumber sekunder, sehingga mudah
dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,
menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan yang
dapat diceritakan kepada orang lain. Analisis data diarahkan untuk menjawab rumusan masalah.
subbab dalam analisis data menyesuaikan dengan rumusan masalah.
4. Kesimpulan dan saran (Bab IV).
a.
Kesimpulan berupa
pernyataan singkat hasil analisis dan pembahasan yang merupakan jawaban dari
masalah yang telah dirumuskan. Ringkasnya, kesimpulan
adalah jawaban dari rumusan masalah.
b. Saran hendaknya berdasarkan hasil penelitian/studi. Harus disebutkan secara
jelas kepada siapa saran itu ditujukan. Saran itu jelas, realistis, terinci dan
dapat diterapkan dengan mudah.
Bagian Akhir
1.
Bagian akhir memuat
hal-hal yang penting dan relevan dengan penelitian/pembahasan tetapi tidak
perlu dimuat pada bagian utama, yang terdiri atas Daftar Pustaka dan
Lampiran-lampiran.
2.
Daftar pustaka bisa berupa buku, Laporan penelitian,
karangan dalam majalah, buletin, ensikplopedi, internet, dan sebagainya.
3.
Lampiran bisa berupa
angket, label, biografi penulis dan sebagainya.
C. Teknik Penulisan Paper
1. Sistematika Penulisan
a. Pengetikan Bab, Sub Bab dan Anak
Subbab diatur sebagai berikut
1)
Nama bab diketik dengan
huruf kapital, diatur secara simetris tanpa titik. Nomor urut bab ditulis
dengan angka Romawi besar.
2)
Nomor urut Subbab ditulis
dengan huruf kapital. Setiap awal kata dimulai dengan huruf kapital tanpa
diakhiri titik.
3)
Semua huruf/kalimat untuk
bab atau subbab dicetak tebal.
4)
Nomor anak sub diketik
dengan angka (1… 2… dst). Setiap awal kata diketik dengan huruf kapital tanpa
diakhiri titik. Contoh:
BAB I
PENDAHULUAN
A. …………………………………………………………
1. …………………………………………………….
a. ……………………………………………..…
1) …………………………………………..
2) ……………………………………….….
a) ………………………………………
b) ………………………………………
(1) …………………………………
(2) …………………………………
(a) …………….………….......
(b) .……….…………………..
(1)) ……………….………
(2)) .……………………….
2. …………………………………………….……..
B.
.............................................................................
b. Penulisan tanda baca, kata dan huruf mengikuti pedoman umum Bahasa
Indonesia yang disempurnakan. Diantara yang paling sering dipakai adalah:
1)
Titik (.), Koma (,), Titik
dua (:), Tanda seru (!), Tanda tanya (?) dan Persen (%) diketik rapat dengan
huruf yang mendahuluinya.
2)
Tanda petik (“..........”)
dan tanda kurung () diketik rapat dengan huruf atau kalimat yang diapit.
3)
Tanda hubung (-), Tanda
pisah (-) dan Garis miring (/) diketik rapat dengan huruf yang mendahului dan
mengikutinya.
4)
Tanda sama dengan (=),
Lebih besar (>), Lebih kecil (<), Tambah (+), Kurang (-), Kali (x) dan
Bagi (:) diketik dengan spasi satu ketukan dengan sebelum dan sesudahnya.
2.
Teknik Penulisan Tarjamah
a. Terjemah yang berasal dari
kutipan langsung ditulis dalam paragraph tersendiri dengan spasi satu (1) dan
margin kiri masuk 4 ketukan ke kanan, ditulis miring.
b.
Terjemah yang berasal dari terjemahan penulis, ditulis seperti penulisan
teks biasa.
3.
Teknik Penulisan Kutipan
a. Kutipan langsung
Kutipan langsung kurang
dari 4 baris diketik dengan jarak 2 spasi, diawali dan diakhiri dengan tanda
petik (“ …. ”). Sedang kutipan atau terjemahan 4 baris ke atas diketik dengan
jarak 1 spasi dalam alenia tersendiri, diketik mulai mulai ketukan ke-5 dari
margin kiri. Sedangkan kutipan tidak langsung tidak diberi tanda kutip dan
diketik seperti teks lain dalam naskah.
b.
Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang
memuat pikiran atau ide dasar seseorang pengarang, sehingga kutipan yang
dituliskan di dalam paper tidak harus persis dengan redaksi pengarangnya, namun
pada akhirnya kutipan itu diberi nomer. Kutipan langsung ini tidak boleh lebih
dari satu halaman. Penulis juga boleh melakukan kutipan tidak langsung dengan
beberapa refrensi pada satu alenia.
4.
Teknik Penulisan Catatan Akhir (Endnote) dan Cacatan
Tengah (Middlenote)
Penulisan sumber kutipan dipakai untuk menandai
identitas sumber data. Jenis penulisan
sumber kutipan terdiri dari 3 macam, yaitu catatan kaki (footnote), catatan
tengah (middlenote) dan catatan akhir (endnote). Pada prinsipnya ketiga jenis
penulisan sumber kutipan ini tidak berbeda sama sekali melainkan hanya letaknya
saja yang berbeda. Catatan kaki terletak dibagian bawah pada setiap halaman,
sedangkan catatan akhir terletak pada bagian akhir teks, sementara itu catatan
tengah ditulis pada tengah-tengah teks.
Dalam hal ini, MA Darul Huda memilih
menggunakan catatan akhir (endnote) dan catatan tengah (middlenote) dalam
penulisan sumber kutipan. .
Jika sumbernya diambil dari kutipan :
1).
Kutipan langsung
a)
Nama pengarang disebut di awal kutipan
Sucipto (1990: 23) menjelaskan “dalam
memperlancar proses pembangunan di wilayah pedesaan diperlukan partisipasi
tokoh masyarakat, warga masyarakat, dan aparat pemeritahan desa”.
b)
Nama pengarang disebut di akhir kutipan
Sesuai dengan uraian di atas, dijelaskan “dalam
memperlancar proses pembangunan di wilayah pedesaan diperlukan partisipasi
tokoh masyarakat, warga masyarakat, dan aparat pemeritahan desa”. (Sucipto
1990: 23)
2).
Kutipan Tak Langsung
a)
Nama pengarang disebut di awal kutipan
Sarina (1990) mengemukakan bahwa tidak semua
pengajar BIPA di Indonesia memiliki pendidikan dan pengalaman dalam mengajarkan
BIPA
b)
Nama pengarang disebut di akhir kutipan
Sejalan dengan uraian di atas dapat dikemukakan
bahwa tidak semua pengajar BIPA di Indonesia memiliki pendidikan dan pengalaman
dalam mengajarkan BIPA (Sarina, 1990)
c)
Penulisan Kutipan yang telah dikutip di suatu sumber
Mapisameng (dalam Suyitno, 1995: 3) menjelaskan
bahwa perkembangan pengajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing di Indonesia
sangat strategis, terutama jika dikaitkan dengan perkembangan negara Indonesia.
d)
Jika tanpa tahun ditulis Sucipto (tt: 3).
5.
Teknik Penulisan Daftar Rujukan atau Pustaka
a.
Daftar Pustaka disusun
berurutan secara alfabetis (Abjad) tanpa menggunakan nomor urut. baris
kedua dan seterusnya diketik maju 5 spasi (ketukan), baris
kedua ditulis satu spasi dari baris pertama.
b.
Penulisan buku dengan
urutan nama pengarang dibalik tanpa gelar, tahun, judul buku (Cetak tebal/cetak
miring), kota penerbit, nama penerbitan. Contoh :
Yatim, Badri. 2007. Sejarah Peradaban Islam.Jakarta.PT
Raja Grafindo Persada.
c.
Jika tanpa tahun ditulis
(tt), tanpa kota (tk), tanpa penerbit (tp). Contoh:
Fathurrahman.
1994. Ilmu Waris. Cet.
III. Bandung: PT Al Ma’arif.
Fathurrahman.
1994. Ilmu Waris. Cet. III.
Bandung: PT Al Ma’arif.
Keraf, Gorys. 1995. Komposisi. Ende
Flores: Nusa Indah.
Keraf, Gorys. tt. Komposisi. tk: Nusa
Indah.
d.
Sumber dari buku yang berisi artikel (ada editornya)
contoh:
Letheridge, S. dan Cannon, C.R. (Eds).1980. Billingual
Education: Teaching English as a second language. New York: Preager.
e.
Sumber dari artikel dalam kumpulan buku artikel (ada
editornya). Contoh:
Hasan, M.Z. 1980. Karakteristik Penelitian
Kualitatif. Dalam aminuddin (Ed.), Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam
Bidang Bahasa dan Sastra (hlm.12--25 . Malang : HISKI Komisariat Malang dan
YA 3.
f.
Sumber dari artikel dalam jurnal. Contoh:
Hanafi,A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan
Pengadopsian inovasi. Forum Penelitian, 1 (1) : 33—47
g.
Sumber dari artikel dalam majalah atau koran. contoh:
Huda, M. 1991, 13 Nopember. Menyiasati Krisis
Listrik Musim Kering. Jawa Pos, hlm 6.
h.
Sumber dari koran tanpa
pengarang. Contoh:
Kompas, 12 Juni 1991. Mandor Pasar Tewas Ditikam
Anak Buahnya, hlm. 7.
i.
Sumber dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan
oleh suatu penerbit tanpa pengarang dan tanpa lembaga. Contoh:
Undang-undang Republic Indonesia no. 2: Th.1989
tentang Sistim Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta : PT Armas
Duta Jaya.
j.
Sumber dari lembaga yang ditulis atau lembaga
tersebut. Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman
Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
k.
Sumber berupa karya terjemahan. Contoh:
Ary, D., L.C. Jacobs, dan A.Razavieh. tanpa tahun. Pengantar Penelitian
Pendidikan. Terjemahan oleh Arif Furhan, 1982. Surabaya: Usaha Nasional.
l.
Sumber berupa skripsi, tesis, atau disertasi. Contoh:
Pangaribuan, Tagur. 1992. Perkembangan Kompetensi
Kewacanaan Pembelajaran Bahasa Inggris di LPTK. Disertasi tidak
diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana IKIP Malang.
m.
Sumber berupa makalah yang disajikan dalam seminar, penataran, atau lokakarya.
Contoh:
Huda, N. Penulisan Laporan Penelitian untuk
jurnal . Makalah disajikan dalam lokakarya latihan tingkat dasar bagi dosen
PTN dan PTS di Malang angkatan XIV, Pusat penelitian IKIP Malang, Malang, 15
Januari 1991.
n.
Penulisan dari internet berupa karya individual contoh:
Hitchcock, S. 1996. A Survei of STM Online Jaurnals,
1990—95: The Calm before the storm, (Online), (http://Jaurnal.ecs.soton.ac.uk/survey/
servey.htlm, diaskses 12 Juni 1996).
o.
Penulisan dari internet berupa artikel dari jurnal
contoh:
Kumaidi, 1998. Pengukuran bekal awal belajar dan
pengembangan tesnya. Jurnal ilmu pendidikan, (Online), jilid 5 no.4, (http://www.malang.ac.id, diakses 20
januari 2000).
p.
Penulisan dari internet berupa bahan diskusi. Contoh:
Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing
Internet Sites. NETTRAIN Discussion List (Online), NETTRAIN@ubvm.ccbuffalo.edu,
diakses 22 November 1995).
q.
Penulisan dari internet berupa e-mail pribadi.
Contoh:
Naga, Dali S. (ikip-jkt@indo.net.id).
1 Oktober 1997. Artikel untuk JIP. E-mail kepada Ali Saukah (jippsi@mlg.vwen.or.id).
6.
Teknik Penulisan Tabel
a.
Nomor tabel, gambar dan
grafik (bila ada), menggunakan angka (1.., 2.., 3. dst) secara berurutan
dari awal sampai akhir.
b.
Nomor lampiran diberi
nomor urut dengan angka Romawi besar.
7.
Teknik Penulisan Gambar
Istilah gambar mengacu pada foto,
grafik, peta, sket, diagram, bagan dan gambar lainnya. Beberapa pedoman penggunaan gambar sebagai
berikut :
a.
Judul gambar ditempatkan dibawah gambar, bukan diatasnya. Cara penulisan
gambar sama dengan penulisan judul tabel.
b.
Gambar harus sederhana untuk menyampaikan ide dan dapat difahami.
c.
Gambar harus digunakan dengan hemat
d.
Gambar yang memakan lebih dari setengah halaman harus ditempatkan di
halaman tersendiri
e.
Gambar diacu dengan menggunakan angka, bukan menggunakan kata gambar di
atas atau gambar di bawah
8.
Ejaan / Bahasa, Paragraf dan Transliterasi
a. Ejaan / Bahasa
Penggunaan ejaan dalam karya
tulis paper harus mengikuti kaidah bahasa Indonesia sesuai Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD). Hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah bahwa dalam
penulisan paper tidak diperbolehkan menggunakan kata ganti orang pertama baik tunggal
maupun jamak (misalnya : saya, aku, kami, kita) dan tidak juga kata ganti orang
kedua tunggal maupun jamak (misalnya : kamu, anda, kalian). Kata ganti yang
digunakan adalah kata ganti orang ketiga baik tunggal maupun jamak (dia,
mereka), atau menggunakan istilah “penulis”, “peneliti”, maupun “pembaca”.
b.
Paragraf atau Alenia
Paragrap atau alenia adalah
bagian kerangka atau wacana yang terdiri atas beberapa kalimat yang saling
berhubungan secara utuh dan padu, yang berisi satu kesatuan gagasan. Dalam
penyusunan paragrap perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1.
Hindari penggunaan paragrap yang hanya terdiri dari satu kalimat. Demikian
juga, hindari paragrap panjang yang menggunakan banyak kalimat karena dapat
mengaburkan gagasan pokok. Satu halaman minimal terdiri dari dua paragrap.
2.
Menggunakan kata atau frase transisi, yakni frasa ataupun ungkapan
penghubung antara paragraph yang satu dengan paragrap yang lain dengan tepat.
Kata atau frasa transisi dapat berwujud kata ganti, bentuk repetisi atau
pengulangan yang telah disebut dalam paragrap sebelumnya, maupun kata atau
frasa transisi seperti: demikian pula, berbeda dengan, lebih jauh, sebaiknya,
jadi, dengan kata lain, disamping itu, dan sebagainya.
3.
Dalam menata paragrap harus diperhatikan: (1) kepaduan atau kohesi antar
kalimat dalam satu paragrap, (2) kegayutan koherensi antar paragrap dalam
kesatuan wacana. Kedua-duanya dapat menggunakan kata penghubung intra kalimat
dan kata frasa transisi seperti dalam butir (3) diatas.
4.
Satu paragrap hanya boleh berisi satu pokok gagasan. Keutuhan gagasan pokok
harus dijaga agar tidak meloncat atau terpenggal ke dalam paragrap berikutnya.
c.
Transliterasi (Arab-Latin)
ي
|
ذ
|
د
|
خ
|
ح
|
ج
|
ث
|
ت
|
ب
|
ا
|
y
|
dz
|
d
|
kh
|
h
|
j
|
ts
|
t
|
b
|
a
|
ء
|
ع
|
ظ
|
ط
|
ض
|
ص
|
ش
|
س
|
ز
|
ر
|
‘
|
zh
|
th
|
dh
|
sh
|
sy
|
s
|
z
|
r
|
|
ة
|
هـ
|
و
|
ن
|
م
|
ل
|
ك
|
ق
|
ف
|
غ
|
t
|
h
|
w
|
n
|
m
|
l
|
k
|
q
|
f
|
gh
|
Transliterasi adalah suatu upaya
penyalinan huruf abjad suatu bahasa ke dalam huruf abjad bahasa lain. Tujuan
utama transliterasi ini adalah untuk menampilkan kata-kata asal yang sering
kali tersembunyi oleh metode pelafalan bunyi atau tajwid dalam bahasa Arab.
Selain itu, transliterasi juga memberikan pedoman kepada para pembaca agar
terhindar dari “salah lafal” yang bisa menyebabkan kesalahan dalam memahami
makna asli kata-kata tertentu.
Dalam bahasa Arab, “salah makna”
akibat “salah lafal” mudah sekali terjadi karena tidak semua hurufnya dapat
dipadankan dengan huruf-huruf latin. Oleh sebab itu, penulisan dalam buku ini
terpaksa menggunakan “konsonan rangkap” (ts, kh,dz, sy, sh, dh, th, zh, dang h)
atau tambahan simbol lain (h….dan ‘….)
Adapun penulisan hamzah pada awal
kalimat tidak ditandai dengan apostrof ( ), tetapi langsung menggunakan
vokalnya. Untuk vokal tunggal fathah yang dibaca pendek
dilambangkan dengan (a), kasrah dengan (i), dan dhammah dengan (u). Sedangkan
untuk vokal panjang dengan alif dilambangkan dengan (â),
vokal panjang dengan ya dilambangkan dengan (î), dan
vokal panjang dengan wawu dilambangkan dengan (û). Kata sandang ( ال ), qamariyyah maupun syamsiyyah
penulisannya disamakan, yakni (al), misalnya ( الغزالى
) ditulis al-Ghazali, sementara ( الشهر
) ditulis al-Syahr. Tanda syiddah (rangkap) dilambangkan dengan
mengulang huruf yang sama dengan yang diberi tanda syiddah, misalnya ( اميّة ) ditulis Umayyah. Sedangkan untuk nama
orang dan gelar ditulis biasa, tanpa diberi tanda ( ^ ). Misalnya al-Syafi’i
bukan ditulis al-Syâfi’i, al-Imam bukan ditulis al-Imâm. Demikian juga kata
hubung juga ditulis biasa. Seperti la tidak ditulis lâ, illa tidak ditulis illâ.
Allah a’lam bi al-shawâb.
D. Teknik Pencetakan dan Penjilidan Paper
1.
Sampul, Jenis Dan Ukuran Kertas
a.
Sampul. Sampul luar menggunakan kertas tebal atau karton, warnanya ditentukan oleh
madrasah.
b.
Jenis Ukuran dan Kertas. Pengetikan paper
menggunakan kertas A.4 ( 21,59
x 29,7 ) dengan ukuran tebal 70 gram.
2.
Jenis dan Ukuran Huruf
a.
Untuk paper yang berbahasa Indonesia dan Inggris diketik dengan font “Times News Roman” dengan size 12.
b.
Untuk paper
yang berbahasa Arab diketik dengan font
“Tradisional
Arabic” dengan size 18.
3.
Margin
a. Untuk berbahasa Indonesia
dan Inggris
Margin (batas) antara
kertas dengan body teks untuk berbahasa Indonesia dan Inggris adalah :
· Tepi atas 4 cm
· Tepi bawah 3 cm
· Tepi kiri 4 cm
· Tepi kanan 3 cm
b.
Untuk berbahasa Arab
Margin (batas) antara
kertas dengan body teks untuk berbahasa Arab dan Inggris adalah :
§ Tepi atas 4 cm
§ Tepi bawah 3 cm
§ Tepi kiri 3 cm
§ Tepi kanan 4 cm
4.
Spasi
Peper diketik dengan spasi 2
(ganda) kecuali untuk paper berbahasa Arab dengan 1 spasi (single).
Spasi antar baris
· Penulisan paper dicetak
dengan spasi 2 (ganda), kecuali keterangan gambar, grafik, lampiran, tabel dan
daftar rujukan dicetak dengan spasi tunggal.
· Judul bab dicetak turun 4
spasi dari garis tepi atas bidang ketikan.
· Jarak antara akhir judul
bab dan awal teks adalah 4 spasi.
· Jarak antara akhir teks
dengan sub judul adalah 3 spasi.
· Jarak antara sub judul
dengan awal teks berikutnya adalah 2 spasi.
· Penulisan Daftar Rujukan
adalah spasi tunggal. Sedangkan jarak antara satu macam bahan pustaka dengan
bahan pustaka lain dalam rujukan menggunakan spasi 2 (ganda).
Spasi antar kata
· Spasi antar dua kata tidak
boleh terlalu renggang, spasi yang dibolehkan maksimal sama dengan ukuran satu
huruf.
· Tepi kanan boleh rata
(full justification) atau tidak rata. Jika tepi kanan rata, harap diupayakan
spasi antar kata cukup rata. Dan agar spasi antar kata cukup rapat, kata yang
terletak dipinggir jika perlu diputus menurut suku katanya mengikuti kaidah
bahasa Indonesia yang baku.
5.
Penomoran Halaman
Penomoran halaman naskah ditulis pada pojok
kanan atas untuk paper berbahasa Indonesia dan Inggris dan pojok kiri atas
untuk paper berbahasa Arab. Pada tiap-tiap bab baru halaman ditulis pada posisi
tengah bawah.
Halaman sebelumnya seperti halaman judul, prakata,
daftar isi, daftar tabel, daftar gambar/peta, dan halaman persiapan lainnya
(sebelum bab pendahuluan) menggunakan angka Romawi kecil. Khusus untuk
halaman-halaman dimana terletak judul bab, nomor halaman diletakkan dibagian bawah halaman.
6.
Indensi atau Sela Ketukan
Indensi adalah sebanyak 7 ketukan dari tepi
ketikan dan berlaku bagi: alenia baru, kutipan langsung panjang dan footnote.
Diharapkan setiap alenia berada dalam satu halaman. Bila terpaksa tidak cukup
dan harus dilanjutkan ke halaman berikutnya, maka sisi baris alenia yang putus
tadi tidak kurang daru dua baris.
7.
Pemenggalan Kata
Kata-kata dapat
dipisahkan menurut aturan tata bahasa. Pemisahan kata asing harus mengikuti
cara yang dibakukan menurut kamus bahasa asing yang bersangkutan. Tidak
dibenarkan memutus kata pada halaman yang berbeda (ini terjadi pada akhir
halaman).
8.
Pembetulan Kesalahan
Kesalahan yang
terjadi tidak boleh dicoret atau ditindas dengan menggunakan tinta, tetapi
harus di print-out ulang. Ralat dapat dibenarkan dengan ketentuan tidak
melebihi tiga kata dalam satu halaman.
9.
Ukuran Huruf
Bagian-bagian suatu bab untuk paper menggunakan
ukuran huruf yang berbeda, seperti berikut:
12 point : Judul bab, judul subbab, teks induk,
abstrak, lampiran dan daftar rujukan
10 point : kutipan blok, judul tabel, judul gambar,
teks tabel, teks gambar, catatan akhir, catatan kaki, indeks, header, footer.
10. Modus Huruf
· Penggunaan huruf normal
adalah pada teks induk, abstrak, kata-kata kunci, tabel, gambar, bagan,
catatan, lampiran.
· Penggunaan huruf miring
(italic) adalah
1)
Kata non Indonesia yakni bahasa asing dan bahasa daerah,
2)
Istilah yang belum lazim,
3)
Bagian yang penting, untuk bagian penting tidak boleh digunakan
bold-normal, tetapi boleh italic-bold.
11. Penggunaan Huruf Tebal
1) Judul bab
2) Judul sub bab
3) Bagian penting
12. Penggunaan Garis Bawah
Garis bawah (under
line) tidak boleh dipergunakan, kecuali dalam hal-hal yang amat khusus.
Garis bawah dipergunakan untuk teks yang dicetak dengan huruf mesin ketik. Pada
teks yang dicetak dengan huruf Times New Roman, garis bawah diganti
dengan huruf miring (italic).
13. Penggunaan Tanda Pisah dan
Bulit
· Tanda pisah dalam huruf
proporsional, dinyatakan dengan satu garis panjang ( ___ ) dan tidak boleh
dinyatakan dengan 2 garis pendek ( _ ). Tanda pisah hendaknya rapat (tidak
diberi spasi) dengan kata yang mendahului dan mengikutinya.
· Tanda butir nonhierarkis
dengan garis pendek ( -) tidak boleh digunakan dan hendaknya dinyatakan dengan
tanda bulit berbentuk bulat atau persegi
·
Contoh yang salah
Semua pendekatan penelitian--kuantitatif dan
kualitatif--perlu dikaji penerapannya.
Bagian tersebut tertulis pada halaman 50 -54
Hal-hal berikut perlu diperhatikan dalam
memilih kertas untuk paper :
-
Jenis
-
Ukuran
-
Bobot
·
Contoh yang benar
Semua pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif
perlu dikaji penerapannya.
Bagian tersebut tertulis pada halaman 50 – 54
Hal-hal berikut perlu diperhatikan dalam memilih
kertas untuk paper :
-
Jenis
-
Ukuran
-
Bobot
14. Lain- lain
· Tidak boleh ada bagian
yang kosong pada halaman, kecuali jika halaman tersebut merupakan akhir suatu
bab
· Tidak boleh memberikan
sesuatu tanda apapun sebagai pertanda berakhirnya suatu bab
· Tidak boleh menempatkan
judul subbab dan identitas tabel pada akhir halaman ( kaki halaman )
· Rincian tidak boleh
menggunakan tanda hubung ( -), tetapi menggunakan tanda bulit bundar atau
kotak, dan besar kecilnya built disesuaikan dengan ukuran huruf yang digunakan.
BAB III
PEDOMAN PENELITIAN
A. Pedoman Penelitian
Pustaka
Untuk penjelasan
tentang pedoman penelitian pustaka (library research) sudah diuraikan dengan
jelas dan terperinci pada bab II
B. Pedoman Penelitian
Lapangan
1.
Teknik Pengumpulan Data
1.
Data adalah keterangan
yang benar dan nyata dan dapat dijadikan dasar kajian. Sedangkan pengumpulan
data adalah penerimaan data yang dilakukan dengan cara merekam, menghitung,
mengukur dan mencatatnya.
2.
Syarat-syarat data yang
baik :
a.
Data harus obyektif,
artinya data harus sesuai dengan kenyataan.
b.
Data harus relevan,
artinya data berhubungan dengan masalah yang akan dipecahkan
c.
Data harus representative,
artinya data harus benar-benar mewakili populasi yang hendak digambarkan
d. Data harus up to date, artinya hangat, sesuai dengan keadaan
terbaru.
3.
Jenis data :
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung
dari sumber data termasuk dari laboratorium seperti : data yang diperoleh dari
hasil observasi (pengamatan), hasil wawancara dan angket , studi kasus dan
hasil percobaan di laboratorium.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah
data penelitian yang diperolah dari sumber bahan bacaan seperti buku bacaan,
surat kabar, majalah, buletin, notulen rapat, surat-surat resmi, surat
keputusan, dokumen-dokumen resmi negara atau swasta dan lain-lain.
4.
Teknik pengumpulan data
dan instrumen (alat) nya.
Berikut ini beberapa teknik pengumpulan data, tipe,
dan instruman (alat) nya
No
|
Teknik
|
Tipe
|
Instrumen (alat)
|
1.
|
Angket (kuesioner)
|
a. Tertutup
b. Terbuka
c. Gabungan
|
Angket/Kuesioner/ daftar
pertanyaan
|
2.
|
Wawancara
|
a. Berstruktur (terpimpin)
b. Tidak berstruktur (tidak terpimpin)
|
Pedoman
(panduan) wawancara
|
3.
|
Observasi (pengamatan)
|
a. Partisipatif
b. Non psrtisipatif
|
Pedoman
(panduan) observasi
|
4.
|
Studi Dokumentasi
|
a. tercetak
b. tergambar
c. terekam
|
Format studi dokumentasi
|
5.
|
Studi Kepustakaan
|
a. Narasi
b. Bagan/Skema
c. Tabelaris
d. Ilustrasi
|
1. Buku-buku ilmiah
2. Majalah ilmiah
3. Skripsi, tesis, disertasi, karya tulis ilmiah
4. Artikel
5. Tabloid
6. Brosur
7. Surat Kabar
|
6.
|
Tes
|
a.
Tes
kemampuan dasar
b. Tes Prestasi
c. Tes Kepribadian(sikap, Minat, motivasi, konsepsi diri, nilai,
penyimpangan prilaku
|
1.
Seperangkat
item tes
2. Item Tes Prestasi
3. Skala sikap
4. Skala penialian
5. tes Proyeksi
6. Inventori laporan diri
|
7.
|
Studi Kasus
|
a.
Terbuka/terang-terangan
b.
Tertutup/ tersembunyi
|
1. Program kerja
2. Panduan/pedoman survey
3. Schedule
|
8.
|
Survey
|
a. Deskriptif
b. Eksploratif
c. Eksploitatif
d. Eksperimental
|
Pedoman/panduan
wawancara
|
2. Pengolahan Data Kuantitatif
1.
Pengertian data
Kuantitatif
Secara umum, data kuantitatif adalah data-data yang
berupa angka
2.
Tahap-tahap pengolahan
data kuantitatif
a.
Pengolahan data (data
processing)
Pada tahap ini, peneliti melakukan 2 hal, yaitu:
2)
Editing, yaitu melihat
kembali data yang telah dikumpulkan dari lapangan dari segi kelengkapan
pengisian jawaban, keterbacaan tulisan, kejelasan maksud jawaban, relevansi
jawaban, dan keseragaman satuan data.
3)
Coding, yaitu memberi kode
pada jawaban-jawaban responden. Kode tersebut biasanya berupa angka-angka
warna, dan lain-lain.
4)
Pada tahap ini, peneliti
melakukan 2 hal yaitu: memberi kode dan membuat buku kode.
a)
Memberi kode
Contoh :
Pertanyaan
|
Jawaban
|
Kode
|
Sebutkan jenis kelamin
anda!
|
a. Laki-laki
b. Perempuan
|
1
2
|
Anda duduk di kelas
berapa?
|
a. Kelas I
b. Kelas II
c. Kelas III
|
1
2
3
|
Apa pekerjaan orang tua
anda?
|
a. petani
b. pedagang
c. PNS
d. Militer
e. lainnya
|
1
2
3
4
5
|
Berapa nilai rata-rata
anda?
|
a. < 59
b. 60 – 69
c. 70 – 79
d. 80 – 89
e. > 90
|
Tidak diberi kode karena sudah berupa angka
|
b)
Membuat buku kode
Contoh:
Baris
|
Kode
|
Keterangan
|
1
2
3
4
|
1 – 2
1 – 3
1 – 5
< 59
60 – 69
70 – 79
80 – 89
> 90
|
1 untuk laki-laki, 2
untuk perempuan
1 untuk kelas I, 2 untuk
kelas II, 3 untuk kelas III
1 untuk petani, 2 untuk
pedagang, 3 untuk PNS, 4 untuk
militer, 5 untuk lainnya
< 59 untuk
kurang,
60 – 69 untuk cukup,
70 – 79 untuk baik,
80 – 89 untuk sangat
baik,
> 90 untuk
istimewa
|
b.
Pengorganisasian data
Pada
tahap ini, peneliti melakukan 3 hal, yaitu : menghitung frekuensi, membuat
tabulasi, dan membuat tabulasi silang.
1)
Menghitung Frekuensi
Sebelum menghitung frekuensi, peneliti terlebih
dahulu memindahkan data yang ada dal;am buku kode di atas ke dalam lembaran
matriks sebagai berikut :
Baris
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Nama
|
||||
Ahmad
|
1
|
3
|
5
|
85
|
Lia
|
2
|
3
|
2
|
71
|
Budi
|
1
|
2
|
3
|
70
|
Karina
|
2
|
1
|
3
|
72
|
Andi
|
1
|
2
|
1
|
65
|
Setelah lembaran matriks
dibuat, maka peneliti dapat melanjutkan untuk
menghitung frekuensi sebagai berikut:
Jenis Kelamin
Kategori
|
Tally
|
Frekuansi (f)
|
Laki-laki
Perempuan
|
III
II
|
3
2
|
Jumlah
|
5
|
Kelas
Kategori
|
Tally
|
Frekuansi (f)
|
Kelas I
Kelas II
Kelas III
|
I
II
III
|
1
2
2
|
JUMLAH
|
5
|
Pekerjaan orang tua
Kategori
|
Tally
|
Frekuansi (f)
|
petani
pedagang
PNS
Militer
lainnya
|
I
I
II
-
I
|
1
1
2
-
1
|
JUMLAH
|
5
|
Nilai rata-rata
Kategori
|
Tally
|
Frekuansi (f)
|
< 59
60 – 69
70 – 79
80 – 89
> 90
|
-
I
III
I
-
|
-
1
3
1
-
|
JUMLAH
|
5
|
2)
Tabulasi
Tabulasi adalah proses penyusunan data kedalam bentuk tabel. Ini merupakan tahap lanjutan dari
proses pengorganisasian data.
Tabel 1 : Jenis Kelamin
Kategori
|
f
|
%
|
Laki-laki
Perempuan
|
3
2
|
60
40
|
JUMLAH
|
5
|
100
|
Tabel 2 : Kelas
Kategori
|
f
|
%
|
Kelas I
Kelas II
Kelas III
|
1
2
2
|
20
40
40
|
JUMLAH
|
5
|
100
|
Tabel 3 : Pekerjaan orang tua
Kategori
|
f
|
%
|
petani
pedagang
PNS
Militer
lainnya
|
1
1
2
-
1
|
20
20
40
-
20
|
JUMLAH
|
5
|
100
|
Tabel 4 : Nilai rata-rata
Kategori
|
f
|
%
|
< 59
60 – 69
70 – 79
80 – 89
> 90
|
-
1
3
1
-
|
-
20
60
20
-
|
JUMLAH
|
5
|
100
|
3)
Tabulasi Silang
Tabulasi silang dibuat dengan jalan memecah lebih
lanjut setiap kesatuan data dari setiap kategori menjadi dua atau tiga (atau
mungkin lebih) sub kesatuan.
Tabel 1 : jenis kelamin
Kategori
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Total
|
|||
f
|
%
|
f
|
%
|
f
|
%
|
|
Laki-laki
Perempuan
|
3
-
|
60
-
|
-
2
|
-
40
|
3
2
|
60
40
|
JUMLAH
|
3
|
60
|
2
|
40
|
5
|
100
|
Tabel 4 : nilai rata-rata
Kategori
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Total
|
|||
f
|
%
|
f
|
%
|
f
|
%
|
|
< 59
60 – 69
70 – 79
80 – 89
> 90
|
-
1
1
1
-
|
-
20
20
20
-
|
-
-
2
-
-
|
-
-
40
-
-
|
-
1
3
1
|
-
20
60
20
-
|
JUMLAH
|
3
|
60
|
2
|
40
|
5
|
100
|
Dan seterusnya ....
b. Pengolahan data secara statistik
Pada tahap ini, peneliti melakukan 2 hal, yaitu : membuat
distribusi dan membuar pemusatan data (mean, median, modus)
1)
Distribusi frekuensi
Pada
tahap ini, penulis memasukkan kembali menghitung frekuensi di atas.
2)
Pemusatan data
a)
Mean (rata-rata)
Rumus M = fx
N
M = Mean
X = nilai pengamatan
N = jumlah pengamatan
b)
Median (nilai tengah)
(1)
Median adalah nilai tengah
dalam sebuah kelompok nilai yang sudah diurutkan
(2)
Untuk
data tunggal yang frekuensinya satu dan jumlahnya ganjil, maka mediannya adalah
nilai paling tengah
(3)
Untuk data tunggal yang
frekuensinya satu dan jumlahnya genap, maka mediannya ditentukan dengan rumus
sebagai berikut :
Median = ½ (Xk + Xk + 1), di
mana k = n/2
K = bilangan konstan
N = jumlah pengamatan
X = nilai data
(4)
Untuk data tunggal yang
frekuensinya lebih dari satu, maka diperhitungkan sebagaimana di atas.
(5)
Untuk data kelompok, maka
cara mencari median menggunakan rumus sebagai berikut :
Me = L + ( ½ n – fcb).i
fme
L = tepi bawah kelas median
N = banyaknya data
Fcb = frekuensi komulatif kelas sebelum median
Fme = frekuensi kelas median
I = interval
c)
Modus (nilai yang sering
keluar)
(1)
Modus adalah nilai yang
mempunyai frekuensi tertinggi
(2)
Cara menentukan modus
adalah sebagai berikut:
(a) Susun data ke dalam tabel distribusi
(b) Cari nilai yang paling tinggi frekuensinya
(3)
Modus ada 3, yaitu: unimodal,
bimodal, dan multimodal
d)
Persentasi
Persentasi adalah angka-angka perbandingan dari
suatu bagian terhadap keseluruhan
Tujuan dari persentasi adalah untuk memperlihatkan
besarnya secara relative antara dua angka atau lebih.
3. Pengolahan Data Kualitatif
1.
Pengertian data
kualitatif
Secara umum, data kualitatif adalah data yang bukan
berupa angka. Data tersebut berupa kata-kata atau kalimat yang menggambarkan
kualitas sesuatu
2.
Tahap-tahap pengolahan
data kualitatif
a.
Reduksi data
Pada tahap ini, peneliti
merangkum dan menyeleksi data yang didasarkan pada fokus kategori atau pokok
permasalahan tertentu yang telah ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya.
Contoh : sebuah karya ilmiah berjudul “Pembauran
warga keturunan Tionghoa dalam berbagai aspek kehidupan di Jawa”. Maka data
yang harus dirangkum dan diseleksi adalah “perilaku warga Toinghoa dalam
berbaur dengan warga di Jawa dalam berbagai aspek kehidupan, seperti bidang
ekonomi, sosial, kependidikan, politik, dsb.
b.
Penyajian data (display)
Pada tahap ini, peneliti
menyajikan data kre dalam matriks-matriks yang sesuai dengan keadaan data.
Contoh :
Bidang
|
Perilaku dalam pembauran
|
Ekonomi
Politik
Sosial
Dst.
|
Warga keturunan Tionghoa melibatkan warga Jawa dalam pengadaan tembakau untuk
pabrik rokok mereka
Warga keturunan Tionghoa ikut terlibat aktif dalam meng-gol-kan calon gubernur di Jatim
Warga keturunan Tionghoa ikut berpartisipasi dalam penanggulangan bencana
di Yogyakarta dengan mendirikan pos penanggulangan bencana
|
c.
Pengambilan kesimpulan
Pada tahap ini peneliti
menarik kesimpulan yang didasarkan pada hasil pemahaman dan pengertian dalam
proses reduksi dan penyajian data sebagai jawaban atas permasalahan yang
diajukan.
PENUTUP
Hal-hal yang belum
tercantum pada buku pedoman ini akan
diatur dan disempurnakan pada edisi yang lain.
Pedoman pembuatan paper ini mulai berlaku sejak ditetapkan.
Daftar Pustaka
Listyani, Dwi, Ari. 2009. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Naional
Sitorus, M. 2003. Berkenalan
dengan Sosiologi 2. Jakarta.P.T. Erlangga
Suyono.
Wahyudi. Suyitno, Imam. 2008. Bahan Ajar Diklat Sertifikasi Guru Bahasa
Indonesia MA. Malang: Universitas Negeri Malang BPSG Rayon 15.
Lampiran 1. Contoh Sampul Depan Paper Bahasa
Indonesia Dan Inggris. Untuk bahasa Arab terjemahan darinya
PERBANDINGAN METODE BELAJAR EFEKTIF
MENURUT ULAMA SALAF DAN ILMUWAN MODERN
(Studi Komperatif dalam Kitab Ta’limul
Muta’alim dengan metode Inkuiri)
PAPER
Diajukan
kepada Madrasah Aliyah “Darul Huda”
Untuk
memenuhi salah satu persyaratan
mengikuti
Ujian Nasional
Oleh:
IMAM SAFI'I
NISN.
123456789
Jurusan:
Program Keagamaan
MADRASAH
ALIYAH “DARUL HUDA”
MAYAK TONATAN
PONOROGO
2010/2011
Lampiran 2. Contoh Lembar Kriteria
Penilaian Munaqosyah Paper
PENILAIAN MUNAQOSYAH PAPER
MADRASAH ALIYAH “DARUL HUDA ”
MAYAK TONATAN PONOROGO
Nama Siswa : ________________ Program
: _______________________
NO
|
KRITERIA
|
NILAI MAKSIMAL
|
NILAI PENGURANGAN
|
JUMLAH
|
1
|
Penguasaan Materi
|
50
|
||
2
|
Singkronisasi antara judul dan isi
|
30
|
||
3
|
Adab
|
20
|
||
Jumlah
|
100
|
Predikat :
__________________iisi denga n kriteria
nilai paper)
Catatan :
___________________________________________
Kriteria Nilai Paper
A : 81 – 100
B : 61 – 79
C : 41 – 60
D : - 40
Ponorogo,
……………………
TEAM PENGUJI
NO
|
NAMA |
TANDA TANGAN
|
1
|
||
2
|
Lampiran 3. Contoh Lembar Pengesahan (dibuat
oleh murid)
YAYASAN PONDOK PESANTREN “DARUL HUDA”
MADRASAH ALIYAH “DARUL HUDA” MAYAK PONOROGO
STATUS TERAKRIDITASI B
Alamat : Jl.
Ir. H. Juanda VI/38 Telp. (0352) 461093 Ponorogo
|
PAPER
INI TELAH DISETUJUI OLEH PEMBIMBING DAN
DISYAHKAN
OLEH KEPALA MADRASAH ALIYAH DARUL HUDA
MAYAK
TONATAN PONOROGO
PADA
TANGGAL : …………………(ditulis tanggal waktu pengesahan).
MENGESAHKAN
MADRASAH
ALIYAH DARUL HUDA
Kepala
Drs.
MUDHOFIR
Pembimbing
QORIBUN SIDIQ,
S.Ag
DIPERTAHANKAN DI DEPAN TEAM PENGUJI
PADA TANGGAL : ………………………………… (ditulis
tanggal ujian)
NO
|
NAMA
|
JABATAN
|
TANDA TANGAN
|
1
|
Penguji I
|
||
2
|
Penguji II
|
Lampiran 4. Contoh Daftar Isi
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN
PENGESAHAN ....................................................................
ii
HALAMAN
MOTTO ............................................................................... iii
HALAMAN
PERSEMBAHAN ...................................................................
iv
KATA
PENGANTAR ................................................................................ v
DAFTAR
ISI
............................................................................................. vi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah ................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................ 2
C. Tujuan Pembahasan ......................................................... 2
D. Jenis Penelitian ................................................................ 3
E. Metode Pengumpulan
Data ............................................... 3
F.
Metode Analisis Data ......................................................... 4
G. Sistematika Pembahasan
.................................................. 5
BAB II :
KONSEP DASAR BELAJAR
A. Pengertian Belajar
............................................................ 6
B. Ragam Belajar ................................................................. 8
C. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Belajar .................. 10
BAB III :
PERBANDINGAN METODE BELAJAR EFEKTIF ULAMA SALAF DAN ILMUWAN MODERN
A.
Metode Belajar Efektif Menurut Ulama Salaf
(Dalam Kitab
Ta’limul Muta’alim) ……………………. 13
B.
Metode Belajar Efektif Menurut
Ilmuwan Modern ….. 17
C.
Perbandingan Metode Belajar
Menurut Ulama Salaf Dan
Ilmuwan Modern ………………………………..
20
BAB IV : PENUTUP
A.
Kesimpulan …………………………………………. 24
B.
Saran-Saran ……………………………………………. 25
C.
Penutup ………………………………………………… 26
DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI PENULIS
DAFTAR RALAT (Jika Ada)
LAMPIRAN-LAMPIRAN (Jika ada)
Komentar
Posting Komentar